Kabar Kalsel

Kabarkalsel.info - Rencana pembangunan Jembatan Sungai Alalak atau yang dikenal juga dengan Jembatan Kayu Tangi yang menghubungkan Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala memunculkan pertanyaan bagi masyarakat khususnya yang bermukim di seputaran Handil Bakti, Barito Kuala. Kekhawatiran masyarakat muncul lantaran beredar isu bahwa akses jembatan Kayu Tangi akan ditutup total selama proses pembangunan jembatan baru. 

Sebagaimana diketahui, Jembatan Kayu Tangi akan diganti dengan model cable stayed (Jembatan Kabel Pancang) dengan anggaran 290 miliar. Jembatan dengan panjang 850 meter (termasuk oprit) ini rencananya akan mulai dikerjakan januari 2019 dan diperkirakan rampung pada 2020 mendatang. 

Belakangan, muncul sebuah gambar spanduk pengumuman rencana penutupan Jembatan Kayu Tangi selama proses pembangunan jembatan baru tersebut yang di unggah di laman media sosial facebook.

"Pengumuman Untuk Semua Pengguna Jalan. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya pembangunan jembatan Cable Stayed Sei Alalak. Dalam Rangka Penggantian Jembatan Kayu Tangi Ujung. Terhitung Mulai 25 Februari 2019 - 18 Maret 2021 Jembatan Kayu Tangi Ujung Di Tutup Total. Mohon Maaf Atas Ketidak Nyamanan Ini". Demikian isi yang tertulis di spanduk tersebut. 

Isi yang tertulis dispanduk tersebut tentunya bertolak belakang dengan yang di sampaikan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Timbul Manahan Pasaribu sebagaimana di lansir dari  artikel jejakrekam.com yang terbit 7 Desember 2018. Dalam artikel tersebut Timbul menyebut jembatan lama tidak dibongkar selama proses pekerjaan jembatan baru. Titik jembatan baru dan jembatan lama berbeda, sehingga jembatan lama masih digunakan. “Jembatan lama tetap digunakan sebagai jembatan sementara sampai jembatan baru selesai. 

Namun, bagaimana seandainya jika akses Jembatan Kayu Tangi Ujung di tutup total?, sebenarnya masyarakat masih punya jalur alternatif untuk keluar masuk Banjarmasin - Barito Kuala yakni melalui jembatan Kayu Tangi Dua, dan Jembatan yang berada di Berangas Barat. Namun jembatan Kayu Tangi Dua adalah akses yang paling banyak digunakan sebagai alternatif saat jembatan Sei Alalak di tutup. Jembatan ini menghubungkan Handil Bakti (terminal) dan jalan tembus prumnas yang juga tembus Jl. Brigjend H. Hasan Basri. 

Namun bersdasarkan pantauan admin, jembatan alternatif ini akan macet total jika Jembatan Kayu Tangi Satu, atau Jembatan Sei Alalak ditutup, kemacetan amat parah sudah cukup sering terjadi , misalnya ketika sebuah kendaraan pengangkut alat berat mogok tepat di tanjakan Jembatan Kayu Tangi satu, padahal saat itu jembatan masih dapat di akses walaupun hanya diberlakukan satu arah. Meskipun hanya satu arah yang di alihkan jalan alternatif tetap tidak mampu menampung volume kendaraan. Oleh karenanya pemberlakuan rekayasa lalu lintas selama proses pengerjaan proyek harus benar-benar dipertimbangkan dengan seksama, mengingat pembangunan jembatan yang akan dikerjakan oleh PT Wakita ini merupakan proyek multi year.

Banjarbaru - Warga banua sepertinya harus merelakan kehilangan satu spot menarik yang kerap menjadi tujuan mengisi hari libur pendek atau akhir pekan. Rumah Jomblo, begitu mereka menamainya. Sebuah rumah unik yang ada di lokasi kawasan perumahan Jalan Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan kini sudah tiada.

Lokasi Rumah Jomblo, Gunung Kupang. (Foto : FB Donny Sophandi New)

Berdasarkan keterangan foto yang di unggah pemilik akun Donny Sophandi New di jejaring sosial facebook, Rabu (25/10), Rumah Jomblo tersebut akhirnya tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang pada hari yang sama.

Rumah Jomblo adalah sebuah rumah biasa yang dibangun menggunakan material kayu, dan tampak sudah tua. Akibat material tanah disekitarnya digali, rumah ini akhirnya terlihat menjulang dan sendirian, barangkali dari sinilah nama "jomblo" disematkan padanya.

Meski sudah berdiri sejak tahun 2008, beberapa warga ternyata masih ada yang belum sempat mendatangi spot menarik ini. Sehingga mereka berharap pemerintah daerah bisa membangun lagi rumah yang menurut kabar dulunya digunakan sebagai tempat tinggal tukang dan pekerja galian C tersebut. Karena "Rumah Jomblo", telah menjadi bagian dari destinasi wisata Banjarbaru.

Kabar Kalsel - Puluhan warga ramai datangi Pizza Podang's Banua Anyar, Kamis (6/7/2017) malam. Belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait mengapa masyarakat "mendemo" Food-pizza-snack-beverage yang beralamat di jln. Bawah Jembatan Benua Anyar, Banjarmasin ini. 

Di duga adanya postingan di media sosial instagram dari pihak Pizza Podang's yang menyinggung amarah warga sehingga mereka mendatangi Pizza Podang. Hingga saat ini belum jelas jenis postingan apa yang di tulis oleh pihak tersebut karena sudah di hapus. Namun, pada tayangan live Bpost online di media sosial facebook, salah seorang warga sempat mengatakan bahwa isi postingan tersebut terkait adanya tulisan yang menyebutkan kata "Bore" dan di tujukan untuk warga Banua Anyar. 

Di kutip dari banjarmasin.tribunnews.com, RM podang kembali memperkeruh suasana dengan memunculkan postingan yang berupa gambar bertulis "Podangs Apabila Diusik/Diganggu, Akan Pindah dari Banua Anyar", ditambah caption "ada duit kawa ja betajak di lain".

Kabar Kalsel - Hari ketiga pelaksanaan tes Kesehatan dan NAFZAuntuk para calon mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk jalur Seleksi Bersama Masuk  Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Fakultas Kedokteran ULM Banjarbaru terpantau tertib dan lancar, pada Rabu 5/7/2017.

Ratusan Mahasiswa dan Mahasiswi dari berbagai daerah yang telah berhasil melewati SBMPTN masih harus mengikuti tes kesehatan dan NAFZA serta melengkapi beberapa berkas administrasi agar bisa berstatus sebagai mahasiswa ULM. 

Berdasarkan pantauan  Kabar Kalsel, meski masih tersisa dua hari tenggat waktu untuk melaksanakan tes  yang dijadwalkan pada tanggal 3 Juli - 7 Juli 2017 ini, ratusan mahasiswa dan mahasiswi baik dari kelompok eksakta ataupun nok eksakta telah memadati lokasi regastrasi atau pendaftaran tes kesehatan yang terletak di gedung Fakultas Kedokteran ULM sejak pukul 08.30 WITA. 

Pemberlakuan nomor antrian yang di pisahkan antara kelompok Eksakta dan Non Eksakta adalah sebuah langkah efektif yang dilakukan oleh panitia sehingga proses registrasi dan tes kesehatan ini berjalan kondusif dan tidak semrawut. 

Alur atau tahapan  Tes Kesehatan dan NAFZA adalah sebagai berikut :

Non Eksakta

1. Mengambil nomor antrian dan menunggu panggilan dari panitia
2. Memperlihatkan kartu peserta Pendaftaran SBMPTN tahun 2017 untuk mendapatkan formulir 
3. Mengisi formulir  dan menyerahkannya ke meja panitia untuk mendapatkan botol sampel urine
4. Tahapan selesai setelah memberikan sampel urine kepada panitia

Eksakta

Adapun Biaya Tes Kesehatan dan NAFZA adalah sebagai berikut :