Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Kabar Kalsel - Pais Saluang adalah salah satu menu favorit warga Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin. Bagi anda orang banu pastilah sudah tidak asing lagi dengan menu yang satu ini. Tidak hanya tersedia atau diolah oleh ibu rumah tangga, pais saluang atau dalam bahasa Indonesia Pepes Saluang mulai menjadi menu wajib bagi sebagian restoran khususnya restoran atau warung makan khas Banjar.
Variasi Menu Olahan Ikan Saluang dan Kalatau |
Nah Kabar Kalsel kali ini akan membahas sedikit mengenai "Pais Saluang" yang tidak kalah enaknya dengan pais lainnya. Pais Saluang biasanya di tujukan kepada dua jenis ikan olahan yaitu "Saluang Batang" dan "Saluang Barit" atau sering disebut juga "Baradis", Keduanya ikan tersebut hampir sama bentuknya, yang membedakan adalah ukurannya, kalau "Saluang Batang" lebih besar kira-kira seukuran kelingking sedangkan "Baradis" berukuran hanya lebih besar sedikit dari batang korek api.
Saluang Baradis tidak hanya bisa di olah dengan di pepes bisa juga di oseng asam manis, dimasak seperti membuat sayur asam. Namun biasanya masyarakat lebih suka mengolah Saluang dengan di goreng karena selain rasanya gurih, dengan di goreng tulang-tulang kecilnya akan menjadi empuk.
Pais Saluang adalah menu yang banyak digemari, meski ikan ini kecil bukan berarti tidak memiliki nilai ekonomis. Cara menangkap ikan ini biasanya menggunakan jaring khusus dengan diameter yang sangat rapat atau alat tangkap lainnya. Di sungai-sungai berarus ikan ini hidup berkelompok atau bergerombol. Pada saat tertentu ikan ini muncul dalam jumlah besar bercampur bersama ikan-ikan lain seperti "Kalatau" (sejenis ikan cupang) dan anak ikan Sepat serta anak Ikan Betok. Ukuran ikan dewasa tidak lebih besar jari tangan orang dewasa untuk "Saluang Batang" dan hanya lebih besar sedikit dari batang korek api untuk Saluang Barit (Baradis).
Rasa dari hasil olahan ikan ini adalah gurih dan manis, harganyapun relatif murah. Pemanfaatan ikan Saluang bisa lebih di optimalkan dan tidak di larang seperti halnya penangkapan anak Ikan Gabus ( saat masih kecil mirip baradis) karena dapat menurunkan populasi Ikan Gabus (iwak haruan).
Posted in: Kuliner
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, isi komentar menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan.