Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Kabar Kalsel - Serangan ulat bulu dapat berakibat serius jika tidak di antisipasi dengan segera, di Kalsel khususnya masyarakat Banjar, ulat bulu bukanlah jenis ulat biasa. Hewan dengan perawakan menyeramkan ini telah menjadi momok sejak jaman dahulu. Meski Kejadian atau kasus karena alergi atau efek samping bersentuhan dengan hewan ini umumnya adalah gatal-gatal dan panas disertai kemerahan pada kulit dan kadang pada jenis ulat bulu tertentu dapat menyebabkan rasa nyeri luar biasa selama beberapa menit. Menurut penuturan masyarakat efek bulu ini jauh lebih berbahaya jika dari larva yang sudah mati, gejala awalnya serupa yaitu seperti iritasi kulit, namun pada hari berikutnya akan disertai pembengkakan hebat dan dapat menyebabkan rusaknya jaringan disekitar daerah yang terkena serangan yang dapat menyebar kejaringan lainnya yang sehat. Sebenarnya di Indonesia jarang sampai menimbulkan kematian seperti kasus di Brazil akibat ulah Ulat bulu Lonomia obliqua yang menewaskan sedikitnya 500 orang.
Baru-baru ini di Handil Bakti, sempat dikejutkan oleh banyaknya ulat bulu dari jenis Orgyia australis yang menggerogoti daun pohon Ketapang, secara fisik ulat bulu jenis ini berbeda dengan jenis ulat bulu yang sempat mewabah di beberapa daerah di Indonesia pada tahun 2011 lalu yang di duga dari jenis Lymantria marginata. Ulat bulu yang berasal dari Queensland Australia ini juga dapat menyebabkan iritasi jika tersentuh, rambut (biasa disebut bulu) ulat inilah yang kerap menyebabkan masalah iritasi pada kulit. Tidak hanya pada saat bentuk ulat, ketika dalam bentuk kepompong atau cocon Ia juga dilindungi oleh bulu-bulu (baca :rambut) ini yang berbahaya jika tersentuh atau terbang terbawa angin dan mengenai kulit.
Ulat bulu Orgyia australis, memakan beragam jenis tumbuhan di negara asalnya Australia, Ia dikenal sebagai pemakan daun Pinus, Karet, Pial, Mangrove, dan Grevillea. Untuk mengenali ulat bulu dari jenis ini dapat dilihat berdasarkan ciri-cirinya yaitu sebagai berikut, tubuhnya ditutupi dengan rambut lebat kuning keemasan dan sepasang rambut jumbai hitam panjang di kepala yang menunjuk ke depan seperti tanduk. Seperti kebanyakan ulat ngengat jenis ini, ia memiliki empat helai rambut kuning krem di bagian belakang, seperti bulu-bulu di sikat gigi. Pada kedua sisi dekat dua jumbai, ada dua helai rambut putih perak dan memiliki seberkas rambut kuning krem di bagian belakang dekat ujung perut.
Cara penanggulangan wabah ulat bulu ini yang benar-benar efektif sampai saat ini belum ditemukan, dugaan sementara munculnya ledakan ulat bulu ini dikarenakan pemangsa ngengat yang semakin berkurang dan faktor iklim yang tidak menentu. Beberapa upaya pencegahan yang mungkin bisa dilakukan antara lain, tebang dan bakar pohon tempat ulat bulu tersebut berkembang biak, paling tidak ini akan mengurangi jumlah ngengat dan rambut atau bulu tidak akan menyebar karena akan turut habis terbakar, dibandingkan dengan cara penyemprotan.
Posted in: Kabar Banua,Lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, isi komentar menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan.