Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Bekantan (Nasalis larvatus) |
Kabar Kalsel - Upaya pelestarian Bekantan, maskot provinsi Kalimantan Selatan semakin di giatkan. Kesadaran pentingnya menjaga "Si Pemalu" yang kini terancam punah tersebut juga di tunjukan oleh Bupati Tapin Provinsi Kalimantan Selatan HM Arifin Arpan dengan cara menghadirkan Kampung Bekantan.
Kampung Bekantan adalah sekitar 90 Ha areal hutan yang di jadikan tempat konservasi bagi hewan berhidung panjang dengan nama ilmiah Nasalis larvatus ini. Ada sekitar 358 ekor Bekantan yang tercatat di wilayah kecamatan Tapin Tengah, meski masih terbilang minim di harapkan dengan adanya areal ini Bekantan-bekantan tersebut bisa terus lestari.
Untuk mendukung kelangsungan areal ini dari pihak-pihak yang akan mengalih fungsikannya, Bupati Tapin HM Arifin Arpan akan segera menerbitkan peraturan bupati tentang pengamanan habitat tersebut. Rencananya di lokasi ini juga akan di bangun dermaga serta menara pantau (scout tower).
Kondisi Bekantan satwa endemik pulau Kalimantan ini memang kondisinya cukup memprihatinkan, lajunya kerusakan serta alih fungsi hutan khususnya mangrove membuat mereka kerap terdesak dan kesulitan mencari makan. Tidak jarang kawanan Bekantan masuk ke areal perkebunan warga untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Sayangnya di beberapa daerah kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hewan ini masih kurang, sehingga kawanan Bekantan yang kedapatan memasuki areal pemukiman atau perkebunan kerap di tangkap atau bahkan di bunuh.
Padahal menurut undang-undang Bekantan termasuk hewan yang di lindungi dan tidak di perbolehkan membunuh, menangkap atau memeliharanya. Secara internasional hewan yang berdasarkan IUCN termasuk katagori terancam punah ini juga tidak boleh di perdagangkan. Bekantan termasuk hewan pemalu yang mudah stress, sehingga sulit di tangkarkan karenanya hutan adalah habitat yang memang paling tepat untuk satwa ini.
Posted in: Kabar Banua,Tapin
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, isi komentar menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan.